Aku memperhatikanmu…
Memperhatikan setiap gerak mu yang perlahan di ujung sana
Duduk sendiri dengan ditemani satu cup kopi di depanmu
Ada beberapa benda-benda kecil berserakan di mejamu selain
tas hitam mu
Ada sorot mata yang jauh.. entah apa yang sedang kamu lihat
disana..
Sepertinya kamu sedan asik dengan kesunyian di sekitarmu
Meskipun ada beberapa orang di hadapanmu yang sibuk dengan kesibukan mereka..
Sepertinya aku bisa tersenyum kali ini.. memilih duduk di
pojok tempat ini..
Dan bisa dengan leluasa melihatmu..
Mungkin ini kebetulan..
Kebetulan yang aku syukuri..
Aku bahkan nggak merencanakan ini, rasanya ingin kembali ke tempat ini hari ini..
Hanya sekedar duduk sendiri dan menyelesaikan tulisanku..
Tapi ada kamu di hadapanku..
Hanya terhalang sekat kaca, dan aku bersyukur kamu bahkan
tak menyadari keberadaanku
Bukan, bukan aku sedih
Tapi aku senang, karna dengan kamu nggak menyadari keberadaanku,
Aku bisa dengan leluasa melihatmu dari sini
Beberapa kali ku lihat kamu sibuk dengan benda kecil di
hadapanmu
Mungkin bisa ku hitung sudah berapa kali kau menyeduh kopi
di depanmu
Yang kamu lakukan hanya memainkan benda kecil itu dan
menghubungi orang di luar sana beberapa kali, etntah siapa yang sedang kamu panggil..
Apa kamu sedang menunggu?
Lantas siapa yang sedang kamu tunggu?
Tatapan kosong ke depan seperti seolah-olah menunggu
seseorang
Mungkin kah?..
Aaaahhhh.. mungkin seperti ini dulu kamu saat menunggu ku datang
Beberapa kali terlihat gelisah…
Sampai senyum hangat tersungging dari wajahmu saat melihatku datang..
Rasanya sudah satu jam kamu disana dan aku masih asik
memperhatikanmu
Sayangnya aku tak punya cukup keberanian untuk menghampirimu
Sekedar tersenyum dan menyapa..
menanyakan kabarmu lalu berbincang sejenak..
Tidak, aku bahkan belum siap untuk itu..
Memperhatikanmu saja sudah cukup mengobati rindu ini..
Sayangnya aku tak punya cukup keberanian untuk menghampirimu
Sekedar tersenyum dan menyapa..
menanyakan kabarmu lalu berbincang sejenak..
Tidak, aku bahkan belum siap untuk itu..
Memperhatikanmu saja sudah cukup mengobati rindu ini..
Sampai akhirnya mataku tertuju pada seseorang yang datang
menghampirimu
Tanpa memperdulikan sekitar dan mengecup manis pipimu
Perempuan itu?
Mungkinkah dia yang sedang kamu tunggu dengan tatapan kosong
gelisah tadi?
Mungkinkah dia alasan kamu duduk termenung sendiri hanya
ditemani kopi dan rokok
Mungkin dia alasan itu mengapa kamu ada disini?
Dan mungkin kah dia yang selama ini membuat Kita akhirnya
menjadi aku, dan kamu menjadi kalian?
Mataku bahkan masih tertuju padamu, oh bukan lebih tepatnya
pada perempuan itu
Seperti itu kah sosok yang bisa menghapuskanku?
Tanpa kusadari, luka yang berhasil ku kubur dalam-dalam
Seperti bagkit kembali, mencabik dan menghantuiku lagi
Senyum yang tadi menghiasi wajahku saat melihatmu, kini
berubah tatapan sedih
Aku melihatmu dari sekat kaca di depanku dengan tatapan
nanar
Sampai akhirnya kamu menyadari aku ada
Iya, sampai pada akhirnya kamu terkejut melihat keberadaanku
Entah apa yang ada dalam pikiranmu sekarang
Menyesal kah?
Atau justru kamu dengan bangga melihatku disini dengan
pendamping baru mu itu?
Sekalipun aku tau kamu menyesal, aku tau kamu nggak punya
keberanian lebih untuk datang menghampiriku
Dan aku masih duduk di tempatku
Dan kamu duduk di seberang sana, tempat favoritmu
Sebelum ada dia, aku yang selalu kamu tunggu dan aku juga yang selalu menemanimu
Mendengarkan semua cerita mu sambil menikamti es krim yang
selalu lumer dilidahku
Tempat itu,
Ada tawa kita disana
Ada sisa-sisa pertengkaran kita disana
Dan sekarang, haruskah kenangan kita tergntikan olehnya?
Untuk kamu,
Terimakasih untuk air mata yang mampu meluluhkan hati ini
Meminta setiap hadirku dalam dihidupmu
Dan terimakasih untuk dustamu
Terimakasih untuk pengkhianatanmu yang hebat
Jika pada akhirnya memang dia yang selama ini menjadi alasan dustamu
Aku berterimakasih
Terimakasih karna telah membuka mata ku
Menyadarkanku setelah kamu berhasil menikamku
Aku berterimakasih untuk pertemuan kita yang kebetulan ini
Sampai akhirnya kamu menyadari keberadaanku
Dan aku bisa membiarkanmu duduk dengan perasaan bersalah
Terimakasih telah menjawab semua ragu dan pertanyaanku atas kepergianmu yang semula ku pikir karna dosaku padamu
Terimakasih telah menjawab semua ragu dan pertanyaanku atas kepergianmu yang semula ku pikir karna dosaku padamu
Kalau pada akhirnya, dia menyakitimu
Anggap saja, dia melakukan yang pernah kamu lakukan sebelum
nya kepadaku
Maaf kalau akhirnya kamu yang terluka
Sampaikan salamku untuknya
Katakan padanya, untuk berhati-hati memperjuangkanmu
Katakan padanya, untuk berhati-hati memperjuangkanmu
Bagaimanpun, kamu telah menjadi bagian dari perjalanan
kisahku
Aku mendoakan kamu yang akhirnya menjadi kalian