Senin, 19 November 2012

I love the way you lie " aku suka caramu berbohong"


Aku hanya akan berdiri di ujung sana.. setelah melihatmu dan berharap tidak akan pernah melihatmu lagi..
dan memberimu kesempatan untuk dapat melihatku membakar semua tentang kita, semua tentang dirimu yang pernah ada...
tak apa, aku masih baik-baik saja.. kenapa?? meskipun itu sakit, tapi aku suka cara menyakitkan itu..
dan kamu juga hanya akan berdiri disana, mendengar aku menangis... tapi aku baik-baik saja karena aku cinta caramu berbohong padaku. Aku suka caramu berbohong...
aku nggak bisa memberitahumu apa yang sebenarnya, apa yang ku ketahui dan apa yang telah ku simpan, tapi aku hanya bisa memberitahumu bagaimana rasanya...
kamu tau seperti apa??
rasanya seperti ada pisau baja di tenggorokanku..aku tahu aku tak kan bisa bernapas tapi aku masih berjuang untuuk itu sampai aku bisa melawan, selama salah terasa benar dan akan ku perjuangkan sampai aku benar-benar bisa mengatakan padamu”LIHAT AKU MASIH BISA TERTAWA LEPAS SEKALIPUN CARA ITU TELAH MENGHANCURKANKU”
bukan hanya seperti itu saja rasanya, ini semua terasa seperti dalam penerbangan. Cinta yang tinggi yang kamu omong-omongkan terhadapku. Dan aku mulai merasakan mabuk akan kebencian itu. Aku terengah-engah dan aku mulai sadar kalau mungkin aku akan lebih menderita jika seperti ini terus. Tapi justru aku lebih menyukai itu. Dan sekarang justru kamu yang membenci caraku tapi aku menyukainya...

“TUNGGU!!! KEMANA KAMU MAU PERGI?” teriakmu dengan sangat jelas membuat aku tertahan untuk bernafas sejenak. Tapi setelah itu aku tersenyum. Entah apa kamu masih bisa menangkap arti senyumku padamu.
“LUPAKAN SAJA, AKU YANG AKAN PERGI MENINGGALKANMU” jawabku.
“NGGAK SEMUDAH ITU” ucapmu sambil membawaku ke dalam pelukanmu dan itu membuatku terasa semakin sesak dan muak. Aku benci caramu seperti ini membawaku ke dalam pelukanmu itu sama saja membuatku tak ingin untuk benar-benar bisa pergi darimu nanti. Jadi tolong lepaskan aku. Lepaskan aku dari pelukanmu itu.

Meskipun berulang kali kamu akan memintaku untuk kembali bisa bertahan dengan setiap keadaan kita, bertahan demi kita, tapi tahukah kamu semakin kamu sering memintaku untuk melakukan itu semakin kamu mebuatku menyukai caramu berbohong padaku. Bodoh memang keedengarannya, tapi dengan begitu aku bisa membawa pulang hatiku kembali darimu tanpa harus menoleh-menoleh padamu.
Ku letakkan tanganku padamu, setidaknya aku bisa merasakan seperti apa rasanya ada dalam genggamanmu untuk saat ini. Aku merindukan itu. Tapi dari sinilah aku tak kan pernah lagi membungkukan badan lebih rendah lagi sehingga kamu bisa jadi lebih leluasa menjadi penopangku tapi saat ini ingin kutunjukan padamu aku punya kekuatan sendiri untuk menajdi lebih kuat tanpa harus bergantung padamu lagi.

Aku tau, aku dan kamu pernah mencintai seseorang begitu banyak, terlebih kamu. Sebelum ini aku sangat tau seperti apa kisah-kisahmu dengan orang lain di luar sana. Dan bahkan aku tau kamu pasti hampir tidak bisa bernafas lagi. Saat kamu dengannya dulu tak pernah kamu berharap untuk bertemu dengannya tapi sekarang? Saat bersamaku kamu berharap untuk bisa kembali melihat wajahnya. Melihatnya walau hanya sekedar melihatnya. Sadar atau tidak apa yang kamu simpan itu membuatku sakit dan tertahan dalam diam menahan sakit itu. Sampai akhirnya ku putuskan untuk pergi dari kisah kita. Sekarang kamu bilang kamu yang merasakn sakit itu dengan berbagai penjelasan padaku, tapi tahukah kalau aku yang jauh lebih merasakan sakit itu.

Ingat dulu pernah bilang apa padaku??? katamu tak kan perah membiarkanku terluka, tak ada hati untuk menyakitiku. Dengan mengobral janji-janjimu itu. Tapi sekarang?? cobalah bercemin, kamu serasa menelan ludahmu sendiri bung. Harusnya aku bisa jauh lebih marah saat janjimu itu hanya obralan belaka, aku bisa saja mencakarmu, memukulmu, menjambak rambutmu bahkan menyakitimu dengan segala cara, tapi aku nggak bisa, karena aku masih punya hati untuk itu. Dan aku bukan seperti itu. Kemarahanku memang tak dapat lagi ku bendung, jadi kuambil langkah ini.
Lagkah terbaik untuk kita... menempuh jalan berpisah denganmu... itu yang terbaik.
Penyebab hari ini adalah kemarin. Kemarin telah selesai, dan ini adalah hari yang berbeda.

Tak pelu lagi kamu ucapkan janji untuk menahanku lagi. Karena itu hanya akan membiarkanmu untuk makin leluasa berbohng padaku. Jadi jalan yang terbaik adalah kita kembali melangakh sendiri-sendiri. Kita hanya tinggal merekam semuanya yang telah terjadi kemaren tanpa perlu mengingatnya untuk bisa terulang kembali.

“apa semua hal-hal yang kita lakukan kemaren tidak berarti lagi ?” tanyamu dengan intonasi yang entah tak bisa ku deteksi.
Aku mencoba menjelaskannya padamu, semua hal itu berarti sangat berarti tapi tak sama rasanya seperti sekarang, dulu memang itu sangat berarti untukku, tapi entah akan seperti apa setelah ini?
Akan ku kaatakan hal-hal yang seharusnya ku katakan padamu, cinta kita tak lagi sama, kita berbeda, jadi lebih baik kita hentikan langkah kita berdua dan kemali melangkah sendiri-sendiri mengikuti pola kita dulu tanpa ada aku ataupun kamu sebelumnya. Karena sadar atau enggak kita sama-sama memiliki emosi yang buruk, kamu sama sepertiku, sama. Bagaimana mungkin sesama batu es akan bisa bersatu diatas hubungan yang kau bilang didasari dengan cinta? Cinta? Tapi ketika cinta itu benar-benar datang, kenapa seakan-seakan kamu menjadi buta?? atau kamu yang nggak pernah peka dan nggak bisa peka?
Kamu terdiam, apa arti diammu itu??? ataukah kamu merasa malu???
entahlah, hanya kamu yang bisa menjawabnya.
Tapi mungkin itu bukan malu karena setelah itu kamu bisa mengatakan hal yang sama sekali tak ingin kudengar lagi darimu.”Baby, come on, jangan seperti ini. Kembalilah padaku sayang.”
hey, kamu pikir aku ini apa?? aku bukan bayi kecilmu. tapi aku, AKU WANITA YANG SELALU KAU JADIKAN WAYANG DALAM KEHIDUPANMU . Harus aku memberi kesempatan dan membiarkan saat-saat seperti ini terjadi entah untuk keberapa kalinya nanti, harus aku menunggu hari itu yang sama seperti hari ini dan hari-hari setelah itu nantinya hanya untuk mendengar kata-katamu tadi?
Orang orang itu bilang hubungan kita gila. Iya gila. Nggak waras. Kita seperti ini karena kita terikat dengan status kita yang didasari dengan sepasang cincin yang sekarang hanya tinggal satu, jadi untuk apa diteruskan kalau begituu?Maybe, hubungan kita nggak segila tampaknya. Tapi memang begitulah hubungan kita ini. Akui saja. Dan mungkin itulah yang terjadi, seperti halnya ketika angin tornado memenuhi gunung berapi, bisa kalian bayangkan seperti apa??? entahlah tapi yang aku tahu aku mencintaimu terlalu banyak bahkan untuk berjalan kaki sekalipun aku rela untuk itu.

Jangan lagi kamu dengar ketulusan dalam nada bicaraku sekarang, karena itu akan hambar rasanya sekarang. Hanya akan membuatmu semakin menjadi benci dengan caraku ini. Bilang saja kalau ini salahku juga, jangan terus menerus menyalahkan dan menghakimi dirimu sendiri. Bilang ini salahku! Tatap mataku!
Lebih baik memang kita seperti ini, berpisah adanya itu lebih baik. Mungkin jika aku memberimu kesempatan lagi dan lain kali aku marah seperti ini rasanya aku bisa memukulmu sampai kau kesakitan. Lain kali. Tapi tenang saja, hal itu tidak akan terjadi karena tidak akan ada lagi waktu berikutnya.
Aku minta maaf, entah untuk apa, tapi yang jelas aku ingin minta maaf.
Aku bosan dengan permainan ini.
Aku bosan dengan rasa seperti ini.
Aku hanya ingin kembali.

Aku dan kamu sama-sama pembohong. Aku membohongi diriku sendiri untuk bosa menahan sesaknya menjalani ini semua hanya untuk membuatmu yakin kalau aku juga bisa bertahan untukmu sekalipun kamu jauh. Tapi rasanya aku tak ingin lagi terus-terusan terpenjara dengan perasaanku yang menyiksaku sendiri, biarkan aku kembali dengna hatiku sendiri tanpamu. Pergilah kalau memang kamu harus pergi dan kembalilah kalau memang jalanmu kembali padaku.
Dan kalau memang kamu harus kembali lagi padaku, akan ku buka kan lagi hatiku untuk km bawa nanti setelah aku berhasil menyembuhkan setiap rasa sakit yang kamu buat saat ini, dan aku akan menunggu hari itu datang.

Semoga "dia" yang disana membaca tulisan ini :)

cerpen "Kepergianmu"


Genggaman tangan itu rasanya tak ingin ku lepas saat itu. Aku masih menginginkamu disini dan membawamu pergi dari tempat dimana burung besi itu akan membawamu jauh dariku. Masih ku ingat jelas malam sebelum kepergianmu hari itu. Duduk berdua di teras rumahmu, rumah dimana selalu ku dapatkan senyuman hangat dan kenyamanan saat ku injakan kakiku disana, bersandar di bahumu, kau genggam erat jemari tanganku, sambil mengeja langit yang mendung tanpa satupun bintang tersenyum untuk kita, ahhh romantic memang.. dan aku suka itu, tapi entah kenapa malam itu rasanya tak ingin ku lewati dan terasa tak menyenangkan bagiku, sayang. “semua akan baik2 saja bii,” itu katamu sambil mengusap lembut rambutku, membuatku justru ingin semakin hanyut dalam pelukanmu. “ ini gak sesulit yang lo bayangin, gw kan cuma pergi bentar, yah kita nikmatin aja hubungan jarak jauh kita, LDR dan gw janji ini nggak akan ngerubah kita sedikitpun.” Katamu lagi tanpa menatapku sedikitpun. Katamu LDR?? Jarak jauh?? Ini yang nggak aku bisa sayang, tapi kenapa kau sellau saja mengatakan ini mudah seolah2 ini hal sepele dalam hubungan kita. Nyesek memang untukku, tapi percuma kau juga akan tetap mengatakan hal yang sama untukku saat ku berusaha melawan segala opinimu tentang hubungan kita ke depannya nanti yang kau sebut LDR itu. Aku hanya inginkan tatapanmu malam itu, bukan setiap kata yang terucap dari bibirmu, cukup tatapan darimu sayang. Tapi malam itu aku kehilangan tatapanmu dan aku terdiam. Iya, aku terdiam karena percuma ku berbicara untuk menahanmu pergi malam itu toh esok harinya kau juga akan tetap pergi bukan, atau mungkin aku sudah kehabisan kata2 untuk menahanmu disini, egois memang meskipun aku tahu ini bukan kehendakmu untuk pergi tapi karna keadaan dan baktimu sebagai seorang anak, ku belajar mengerti itu. Tapi tahukah kau dibalik ini semua aku menyimpan ketakutan yang tak lagi dapat ku sembunyikan.
“ gw bakal tetep jadi abay yang sama bii, gw kan udah bilang ini Cuma LDR, Cuma masalah jarak aja. Gak kan ada yang berubah dari kita.” Aku masih terdiam, tak ingin ku jawab lagi ucapanmu.” Trust me bii” katamu lagi sambil mentapku sebentar, seolah kau telah membaca ketakutanku akan hal itu yang ku sembunyikan dalam kediamanku tapi aku gagal. Tapi tahukah kamu, malam itu aku juga menangkap hal yang sama dari matamu saat ku paksa kau mentapku. Aku tau saat itu kau merasa ketakutan sama sepertiku, entah aku masih belum bisa menjabarkan ketakutanmu itu seperti apa, tapi aku sadar ternyata ketakutanmu jauh lebih besar daripadaku, terlihat jelas sayang dari tatapanmu. Tapi kau menutupi itu semua dengan berbicara setenang itu padaku. Ahahahhahai… dasar bodoh kau bung!!! Kau berusaha menyembunyikan itu semua dengan sangat rapi pikirmu tapi ternyata aku berhasil mengendusnya. Hahahha.. geli memang/ aku tak ingin bicara lagi, akhirnya ku putuskan untuk memelukmu erat sampai aku tertidur di pelukanmu untuk malam terakhir kita, hawa dingin yang menyapa tengkukku tak terasa lagi saat kau mendekapku. Aku pasti merindukan itu semua. Merindukan mala mini, merindukan kebiasaan kita, merindukan berjalan bersamamu berkeliling jogja dan tempat2 favorit kita.
Pagi itu, ketika semua orang sibuk mempersiapkan kepergianmu ke Negara yang terkenal degan kincir anginnya itu, rasanya menyesakkan untukku, jauh lebih menyesakkan daripada rasanya sakit kepala yang sering ku rasakan.
Kau memilih berangkat berdua denganku, kau bawa laju si hitamku ke tempat dimana burung burung besi itu akan membawamu terbang. Aku menikmati setiap waktuku yang masih tersisa bersamamu waktu itu. Kau masih saja sama, meninggalkan kebiasaanmu saat duduk di kursi pengemudi sebelahku, dan aku pasti merindukan ini.
Aku semakin merasa yakin akan ketakutanmu saat itu apalagi saat kau tak sedikitpun melepas genggaman tanganku, kau tak sedikitpun membiarkanku jauh darimu sebentar saja sebelum kau pergi. Dan aku menkmati itu semau sayang, tapi pagi itu aku tak boleh egois, karena ada orang orang di sekeklilingmu yang juga ingin bersamamu sebelum kau pergi, kau masih saja membagi tawamu padaku dan orang2 di sekitarmu yang mengantarkan kepergisanmu selain aku. Ku nikamti beberapa jam terakhir bersamamu, berkali kali ku lirik jam tanganku memastikan berapa lama lagi waktuku yang tersisia dan berkali kali pula kau menangkap senyumku secara permanen pada nikon SLR kesayangnamu itu. Ahhh… sampai akhirnya waktumu tiba, dengan berat hati aku mengutuk waktu itu, tapi percuma. Satu persatu kau mendekap orang orang di sekitarmu, berpamitan pada mereka dan tangis pelepasanmu datang dari seorang wanita cantik yang sangat mencintaimu dan menyayangimu yang kau panggil mama. Dapat ku lihat jelas air matanya jatuh saat kau peluk dia, kau cium tangannya dan saat keningmu di kecup olehnya. Apakah aku juga akan menangis seperti itu saat tiba giliranmu berpamitan padaku?? Aku meunggu giliranku beratatapan padamu sebelu kau pergi.
“jaga diri bii, jangan aneh2, jaga kesehatan bii, bla.. bla..bla…” nasehatmu untuk kesekian kalinya kembali ku dengar sambil membelai kepalaku. Aku hanya terdiam, tak ada lagi yang ingin ku katakana. Aku hanya ingin memelukmu erat dan lama , hanya ingin pelukmu, merasakan aroma tubuhmu, detak jantungmu, itu membuatku tenang, nyaman. Kau berikan pelukan terakhirmu sebelum kau pergi bersama burung besi itu. Aku menagis dalam pelukanmu, memalukan memang tapi ini tersa berat untuk melepasmu pergi. Berkali kali pula ku rasakan bibirmu mengecup manis keningku, membuat air mataku turun semakin deras dan  ku sembunyikan air mataku itu dalam pelukanmu.” Jangan berubah ya bii, sekalipun kita jauh. Tetep jaga mesranya kamu ke aku, hubungi aku terus setiap hari.hati2 kamu disini.” Itu katamu dan lagi lagi ku balas dengan pelukan yang kencang dan kau justru membalasnya dengan kecupan kecil di bibirku tanpa memeprdulikan orang2 yang sedari tadi mengawasi dan memperhatikan kita. Kau hapus air mataku dan aku tersenyum, sekali lagi kau bawa aku ke dalam pelukanmu sebelum kau berjalan pergi.” Love u.” Bisikmu dan aku tersenyum melapas pelukanmu. Tersenyum melepas untuk pergi. Perlahan tapi pasti kau berjalan pelan meninggalkanku dan orang2 yang mengantarmu, kau lambaikan tanganmu sampai akhirnya kau tak lagi terlihat di pintu keberangkatan.
Drrt…drrt… getar dan hp kesayangku berbunyi, segera ku lihat siapa orang yang di seberang sana memanggilku dan ternyata itu kamu.”I love you ” Aku tersenyum mendengarnya membuatku lega dan lega,”love u too sayang, take care.” Hanya sebentar pembicaraan kita tapi aku menikmati pembicaarn kita yang sebentar itu di telpon.
Ini memang berat, tapi pergilah kalau memang harus pergi dan aku akan menunggumu disini, menjaga hatiku untuk kedatanganmu beberapa bulan ke depan, entah itu kapan. Toh, ini bukan akhir kisah kita, kau hanya pergi dan kau akan kembali nanti.aku akan menikmati setiap kisah nanti esok sampai kau kembali lagi. Aku menyayangimu disini  karena aku menyayangimu dirimu seperti ku sayangi diriku sendiri jadi bagaimana bisa aku ingin berpisah dengan diriku sendiri.

End :)

Entahlah :)


gue pingin banget menghantam layar di depanku ini, ktika kulihat km.. tersenyum jauh di sana.....tanpa mampu aku sentuh dan aku maki......

kata mama ku perbedaan benci dan cinta itu tipis... setipis kulit ari... 
apakah itu yg tjd padaku....
aku ingin kau menghilangkanmu dr mimpi burukku... 
aku tak ingin menghantammu dan mencakarmu....
gue cuma ingin menjadi temanmu... dan bsa berbagi suka dukaku....tp kenapa semua itu begitu menyakitkan,, dan susah termaafkan buatku???

gmn cara nya??? km tutup sejuta akses ketika seribu langkah kutempuh.....kamu bersembunyi.. di balik KEPENGECUTANMU. KETAKUTANMU, DAN KEBENCIANMU......seperti petak umpet... itulah aku dan kamu......

sudahlah.. yg sdh ya sudah.. marilah kita berjabat lg .. tertawa lg....bermimpi lg dan memeluk lg...tnp harus menyakiti dan memiliki hasrat memiliki.....KARNA.... KAMU DAN AKU SDH MEMILIKI BELAHAN HATI.sekalipun tak penah sedikitpun aku berusaha untuk membencimu ...


*smpaikan ini kepadanya yang jauh di sana...............
untuk seseorang yang pernah berarti buat ku.. "RG"

Love, Bii :)

02.00 AM


Ngga seharusnya aku terbangun dini hari seperti ini
disaat semua orang tenggelam dalam imajinasi mimpinya aku disini gelisah dengan berbagai macam pikiran sialan ini
entah ada saja yang aku pikirkan dan muncul begitu saja menghiasi otakku
terbeseit kata takut saat aku sibuk dengan pikiranku sendiri 
entah untuk apa aku takut
entah untuk apa aku harus merasa seperti ini
entah untuk apa aku harus merasa dipermainkan keadaan seperti ini
bodoh bii bodoh... buat apa aku bermain main dengan ketakutan sialan ini?
pengorbanan hati dan segala macam yang aku lakukan ini terasa salah dan hanya menyudutkan aku ke dalam kesakitan yang bisa dan cuma bisa kurasa sendiri, adilkah ini?
tidak kataku! tapi terimaksih kalau IYA katamu, aku tetap akan menerimanya dengan senyuman :) 
selubung rasaku entah sudah menjadi apa sekarang, aku sendiri ngga peka
bodoh tolol atau apa?entaah

bermain dengan dua hati itu salah
bermain dengan permainannya ini juga salah besar
tapi berkorban untuk itu juga salah kah?
lalu aku harus bagaimana??
menjaga hati kamu kamu dia dan entah siapa lagi itu aku nggak tau,
lalu bagaimana dengan hatiku?
akan tetap dibiarkan makin rapuh?

tolong beri aku ruang
tolong beri aku nafasku sendiri
tolong biarkan aku melangkah tanpa harus mengikuti jejakmu
tolong biarkan aku menata hatiku sendiri sekarang
tolong biakan aku untuk bertahan denganmu dengan segala keegoisanmu keraguanmu
tapi tolong jangan biarkan aku merasa makin takut dengan hari esok
aku cma butuh kamu dia dan mereka
bukan bukan buat tameng ku
tapi aku butuh kamu dia dan mereka semua itu untk tetap berdiri disampingku
bukan dibelakangku
aku butuh penyemangatku
aku butuh kamu
tolong jangan beri aku kesakitan lagi
kesakitan yang hanya akan menghancurkan segala macam mimpiku ini
biarkan aku menuju jalan itu dengan kamu dia dan mereka 
ketakutanku ini akan terus tertanam sampai akhirnya aku bisa menyelesaikan semuanya 
sampai ada senyum bangga bahagia yang aku dapatkan bukan raut muka kecewa :)
aku mohon pengertianmu

Love,Bii

GALAU???


errr... bukan apa apa...
bukan suatu hal yang penting
bukan suatu hal yang harus dipikirkan
seharusnya begitu...
tapi kenyataan?? aku sendiri kalah sama keadaan
apa-apaan ini?? 
hah, payah norak rese dan apalah itu segala macam cacian yang pantas aku dapat
karena aku kalah sama keadaan...
ditambah satu pikiran aneh yang ngga seharusnya aku simpan..
benda mungil itu bergetar..
dan entah kenapa aku sangat berharap nama mu yang aku terlihat dilayar
GOOD! Betul! memang namamu yang kulihat.
one message received
my bee "tunggu aku pulang kuliah nanti.ada yg mau aku bicarain."
just it!! cuma itu ! ngga ada embel embel yang aku sebut gombal itu tapi aku sukaa dengan itu semua..
hilang sesaat kah?? atau ??
kenapa aku takut???
aaaarrrgghhh..

duduk di bangku paling pojok.. (ini yang selalu aku suka saat hati pikiran sedang ngga bersahabat)
lebih baik aku menghindar dari hingar bingar keramaian setiap sudut kelas ini daripada aku membuat satu kesalahan
karena hatiku sedang ngga bisa untuk ber ba bi bu la la ye ye hey ahaha 
tidak untuk saat ini maksudnya..
jadi kuputuskan untuk menghindar dan menyendiri berdua dengan mac "lappy"

GALAU ! hey kau kata GALAU selamat !
congratulation! selamat telah membuat pagiku hancur 
bukan hanya pagiku
tapi malam ku semalem? ingat? semoga tidak!

kali ini aku benar benar yakin
hatiku memang sudah ngga berbentuk lagi 
entahlah
rasanya hambar
tapi sehambar apapun rasa ini kenapa kau masih bertahan??
bodoh tolol atau memang kamu masa bodoh?

DAMN! ENOUGH GET ENOUGH! yeaaahhh
cukup pagi ini aku ditemani dengan kata GALAU
aku habrus bisa berjalan seperti biasa
melangkah ke depan tanpa beban
ada kamu atau tidak
ada dia atau tidak
ada senyum atau tidak
aku ngga boleh nyerah sama keadaan..
seharusnya keadaan yang kalah sama aku, bukan aku yang kalah!

aku butuh kamu saat ini
aku butuh dia
aku butuh mereka
aku butuh tiangku 
untuk siap menghadapi satu tujuan itu
GELAR SARJANA
jangan hancurkan mimpiku disana hey kau GALAU!
berhentilah bermain main dengan perasaanku.
akhirii ini sekarang juga!
sebelum aku benar benar muak dan marah.
sekian dan terimakasih

Love, Bii 

Kalau aku jadi kamu :)

Satu lagu yang selalu ngangkat semangat gue kalau gue lagi nggak bisa bersyukur sama keadaan yang gue jalanin sekarang ini, saat gue lebih banyak mengeluh dan mengeluh,mencaci maki sendiri apa yang ada di sekitar gue,lagunya hoobastank"if i were you" :) lagu ini tuh bisa bahkan slalu bisa ngingetin gue sama keadaan gue buat selalu bersyukur. lagu ini juga ngangkat semangat gue saat ngeliat orang orang yang ngga bisa bersyukur sama keadaannya. para koruptor orang orang yang selalu korupsi dan nggak pernah puas sama kekayaan yang mereka miliki sekarang, bahkan terlebih khususnya gue  yang juga sering ngeluh sama keadaan yang gue hadapi dan ngga bersyukur sama apa yang gue punya. 
here, cuma pengen share liriknya aja sih, nggak tau kenapa mungkin buat ingetin gue sendiri dan juga lo semua.. :)
THIS!!!!

If i were you” HOOBASTANK
You seem to find the dark when everything is bright 

you look for all thats wrong instead of all thats right 
does it feel good to you to rain on my parade 
you never say a word unless its to complain 
its driving me insane 
if I were you 
holding the world right in my hands 
the first thing i'd do 
is thank the stars for all that I have 
if I were you 
look what surrounds you now 
more than you ever dreamed 
have you forgotten just how hard it used to be 
so whats it going to take 
for you to realize 
it all could go away in one blink of an eye 
it happens all the time 


See!! lo selalu nemuin sesuatu yang Gelap padahal sekeliling lo itu PUTIH
Dan lo selalu suka nyari kesalahan di tengah tengah daripada sesuatu yang benar
Apa lo juga puas kalau bisa ngerusak hari gue??
Lo gak pernah buka mulut kecuali buat compalin dan bikin gue gilaa

Well, andai aja gue jadi lo, yang bisa megang dunia lo
Hal pertama yang bakal gue lakuin adalah berterimakasih atas diri gue hari ini..
lihat deh sekeliling lo sekarang,merekah juh dari apapun yang pernah lo mimpiin atau harapkan kan?
inget nggak lo, sesusah apa dulu dibandingkan keadaan lo yang sekarang?
trus apa yang mesti lo alamin supaya lo bisa sadar dengan keadaan lo yang indah sekarang?
Apa yang bisa bikin lo sadar bahwa hari ini semua hilang dalam satu kedipan mata aja..
Dan itu terjadi dimana mana setiap harinya!
Kalau gue jadi lo, BERSYUKURLAH GUYS :)!!
GIVE THANKS GOD